Jumat, 21 September 2012

Kisah Dibalik Upacara Adat Ceprotan

Upacara adat Ceprotan dilaksanakan untuk mengenang asal muasal Desa Sekar Kecamatan Donorojo. Alkisah Ki Godeg sedang membabat sebuah hutan untuk dijadikan sebagai pemukiman. Suatu hari Ki Godeg jatuh hati pada seorang pengembara dari kediri yang sedang melintas di hutan tersebut. Pengembara itu bernama Sekartaji. ia kehausan dan meminta air kepada Ki Godeg. Dengan kesaktiannya Ki Godeg menembus tanah hingga ke Desa Kalak untuk mencari kelapa muda. Konon tanah bekas tembusan Ki Godeg berubah menjadi sumber air dan oleh penduduk setempat diberi nama  Kedung Timo.
Sekartaji yang kehausan segera meminum air kelapa dari Ki Godeg tersebut. sisanya ditumpahkan ke tanah, seraya berucap bahwa daerah itu diberi nama Desa Sekar. 
Dan sejak saat itu warga mengenang asal muasal Desa Sekar dengan melaksanakan upacara adat Ceprotan yaitu upacara bersih Desa dengan melempar cengkir (kelapa muda).


Ceprotan biasanya dilakukan setiap Minggu Kliwon atau Senin Kliwon pada bulan Longkang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar