Kisah Dibalik Upacara Adat Ceprotan
Upacara
adat Ceprotan dilaksanakan untuk mengenang asal muasal Desa Sekar
Kecamatan Donorojo. Alkisah Ki Godeg sedang membabat sebuah hutan untuk
dijadikan sebagai pemukiman. Suatu hari Ki Godeg jatuh hati pada seorang
pengembara dari kediri yang sedang melintas di hutan tersebut.
Pengembara itu bernama Sekartaji. ia kehausan dan meminta air kepada Ki
Godeg. Dengan kesaktiannya Ki Godeg menembus tanah hingga ke Desa Kalak
untuk mencari kelapa muda. Konon tanah bekas tembusan Ki Godeg berubah
menjadi sumber air dan oleh penduduk setempat diberi nama Kedung Timo.
Sekartaji yang kehausan segera meminum air
kelapa dari Ki Godeg tersebut. sisanya ditumpahkan ke tanah, seraya
berucap bahwa daerah itu diberi nama Desa Sekar.
Dan
sejak saat itu warga mengenang asal muasal Desa Sekar dengan
melaksanakan upacara adat Ceprotan yaitu upacara bersih Desa dengan
melempar cengkir (kelapa muda).
Ceprotan biasanya dilakukan setiap Minggu Kliwon atau Senin Kliwon pada bulan Longkang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar